Kontributor : Dewi Arlinda Arifah
30 Mei 2024
Sumber Foto : Canva
Pekan lalu, JASSO (Japan Student Service Organization) melaporkan hasil survei terhadap jumlah murid asing yang naik sebesar 20.8% pada Mei 2023. Tercatat sebanyak 279.274 murid asing terdaftar di perguruan tinggi Jepang, dengan mayoritas berasal dari Tiongkok. Meskipun mengalami kenaikan, angka tersebut masih belum bisa menyentuh jumlah murid asing sebelum era pandemi yang mencapai 310.000 pada tahun 2019.
Sebelumnya, pemerintah Jepang telah menargetkan pemulihan murid asing pasca pandemi menjadi 300.000 orang sampai tahun 2027. Namun, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengubah target menjadi 400.000 orang sampai tahun 2033 pada pertengahan Mei lalu. Menurutnya, rencana ini tak lain adalah bagian dari investasi kapitalisme modern.
Target tersebut terdengar cukup fantasis, namun tentu bukan tanpa alasan. Saat ini, Jepang tengah bergelut dengan polemik ageing population yang masih belum menunjukkan progres signifikan. Penerimaan murid asing diharapkan dapat mengatasi masalah tenaga kerja asing berkualitas yang dibutuhkan untuk mengisi kekurangan tenaga kerja produktif.
Pemerintah Jepang berencana memperluas aturan penerimaan beasiswa bagi orang asing. Rencananya, JASSO dapat memberikan beasiswa kepada orang asing dengan pemegang visa dependent yang telah menyelesaikan sekolah dasar hingga menengah atas di Jepang. Diperkirakan akan ada 500-1000 orang asing yang berhak menerima beasiswa perguruan tinggi dalam kategori ini.
Tak hanya itu, Jepang juga akan meningkatkan jumlah penerima beasiswa pemerintah dan dukungan kerja terhadap mahasiswa asing setelah lulus kuliah. Dukungan kerja ini bahkan telah diimplementasikan kepada para siswa asing yang menempuh pendidikan vokasi pada bulan Februari lalu. Kini, status tinggal mereka setara dengan orang asing yang menempuh pendidikan universitas.